Selasa, 01 Maret 2016

Drag produk honda tercepat lintas 3 ( Honda sonic 200cc )


Honda Sonic Drag Bike 200cc, Terepat di Tiga Lintasan

Tertarik mengandalkan Sonic karena pengin membuktikan kalau motor ini bisa
mengalahkan Satria F sekaligus untuk riset part performanya


Meski baru 4 bulan menginjakkan rodanya di lintasan drag bike Tanah Air, Honda Sonic milik Vincent Wijaya, penggawang tim VND Vincent’s JFK MP2 Racing Team ini mulai menunjukkan tajinya. Pasalnya baru 3 kali berlaga, namun ketiganya langsung raih jawara.

“Saya order motor ini langsung dari Thailand sekitar pertengahan Maret 2014 lalu. Dari awal datang sampai sekarang belum ada yang berubah, kecuali pada cat rangkanya. Kebetulan dari 3 kali beraksi, berhasil menjadi yang tercepat, makanya urusan mesin belum ada yang diutak-atik,” tutur Vincent.


Agar pengapian di ruang bakar lebih besar, aplikasi CDI Api Tech

Pria berkacamata minus ini juga menuturkan kalau best time sementara yang diraih tunggangan ini adalah 7,372 detik, jokinya Fandi Pendol. Yakni saat berlaga di kelas bebek 4 tak 200 cc ajang drag bike Tegal, Jateng awal Juni 2014 lalu.

“Waktu di Tegal, kiprah perdana motor ini tampil di ajang drag bike Tanah Air. Nah yang bikin saya tambah senang, karena berhasil mengalahkan sekitar 25 peserta lain yang semuanya mengandalkan Suzuki Satria F150. Sedangkan motor ini adalah satu-satunya motor Sonic yang tampil di kelas tersebut,” kekeh Vincent.


Blok mesin dan cylinder head CBR 150 dipercaya buat dongkrak ruang bakar menjadi 200 cc.

Sedangkan aksi kedua tunggangan ini adalah di gelaran drag bike Purwakarta, Jabar pada pertengahan Juni lalu. “Selain berhasil menjadi yang tercepat di kelas bebek 4 tak 200 cc, yang ditunggangi Imam Ceper. Juga berhasil finish ketiga di kelas yang sama saat dibawa Arif Tijil,” imbuh pria yang didampingi 10 personil ini.

Lalu prestasi ketiga yang diraih tunggangan asal negeri Gajah Putih ini yakni saat berlaga di Brigif, Bandung pertengahan Juli lalu. “Meski saat itu acaranya pas bulan puasa, namun pesertanya lumayan banyak. Besutan yang ditunggangi Fandi Pendol ini berhasil menjadi yang tercepat di kelas FFA bebek 4 tak 250 cc,” tukas Vincent.


Asupan BBM makin optimal berkat karburator TMR 34

Pria yang buka speed shop Vincent’s Racing Gallery (VRG) di Jl. Taman Sari 8 No.129, Jakbar ini beralasan kenapa andalkan Honda Sonic untuk turun di kelas bebek 4 tak 200 cc karena pengin tampil beda dibanding tim lain yang mayoritas mengandalkan Satria F150.

“Kebanyakan pada mengandalkan Satria F yang basis mesinnya 150 cc. Nah saya tertarik dengan Sonic yang dapur pacu standarnya 125 cc ini karena pengin membuktikan bahwa motor ini juga mampu melesat kencang serta bisa mengalahkan rival-rivalnya tersebut. Selain itu, sekaligus untuk riset part performanya yang nantinya bisa saya jual ke pasaran,” imbuhnya.


Knalpot VRG produk sendiri juga ikut bantu dongkrak performa

Agar tunggangan ini bisa berlaga di kelas 200 cc, mengandalkan blok mesin dan cylinder head copotan Honda CBR 150. “Biar langkahnya makin panjang, setang seher orisinal Sonic di-custom menjadi 57 mm. Lalu tambah paking blok setebal 2 cm. Oh ya, diameter pistonnya 66 mm. Total volume ruang bakarnya menjadi 195 cc,” tutup Vincent.

Mantap.  (motor.otomotifnet.com) 


DATA MODIFIKASI:
Blok mesin : Honda CBR 150
Cylinder head : Honda CBR 150
Paking blok : Aluminium 2 cm
Piston : 66 mm
Noken as : Custom
Setang seher : Custom
Karburator : TMR 34
CDI : Api Tech
Koil : RM
Knalpot : VRG
Rasio : Racing
Sok belakang : YSS
Pelek : DID & Yoko
Radiator : Honda CBR 150
Estimasi biaya : Rp 55 jutaan

Selasa, 23 Februari 2016

DAFTAR DIAMETER PISTON MOTOR LENGKAP

>>> DAFTAR DIAMETER PISTON MOTOR <<<
== MOTOR HONDA ==
Berikut data diameter piston merk Honda.
Piston 2 tak:
NSR all series = 59 mm
Piston 4 tak:
C50 = 39 mm
C70 = 47 mm
Astrea 800 = 47 mm
Star = 47 mm
Prima = 50 mm
Grand = 50 mm
Impressa = 50 mm
Legenda = 50 mm
Legenda2 = 50 mm
Supra = 50 mm
Supra X = 50 mm
Supra Fit = 50 mm
Supra XX = 50 mm
Fit X = 50 mm
Revo = 50 mm
Absolute Revo = 50 mm
Blade = 50 mm
New Blade = 50 mm
Kirana = 52.4 mm
Supra X 125 = 52.4 mm
Kharisma = 52.4 mm
Beat = 50 mm
Vario 110 = 50 mm
Scoopy = 50 mm
PCX 150 = 58 mm
PCX 125 = 52.4 mm
Vario 125 = 52.4 mm
Spacy = 50 mm
GL 100 = 52 mm
GL Max = 56.5 mm
GL Pro = 61 mm
CB 100 = 50.5 mm
CB 125 = 56.5 mm
CB 200 = 55.5 mm
CG 150 = 57.5 mm
CS-1 = 58 mm
Mega Pro = 63.5 mm
New Mega Pro = 57.3 mm
Verza = 57.3 mm
Tiger = 63.5 mm
CB 150R = 63.5 mm
CBR 150 = 63.5 mm
CBR 250 = 76 mm
== MOTOR KAWASAKI ==
Berikut data diameter piston merk Kawasaki.
Piston 2 tak:
KX 65 = 44.5 mm
KX 85 = 48.5 mm
Ninja 150 = 59 mm
Piston 4 tak:
Kaze = 53 mm
Blitz R = 53 mm
Blitz Joy = 56 mm
Edge = 53 mm
ZX130 = 53 mm
Athlete = 56 mm
KSR 110 = 53mm
KLX 150 = 58 mm
KLX 250 = 72 mm
D-Tracker 150 = 58 mm
D-Tracker 250 = 72 mm
D-Tracker X = 72 mm
KX 250F = 77 mm
Binter Merzy KZ200 = 66 mm
Ninja 250 = 62 mm
Z250 = 62 mm
ZX-6R = 67 mm
ER-6n = 83 mm
Ninja 650 = 83 mm
Versys = 83 mm
== MOTOR SUZUKI ==
Berikut data diameter piston merk Suzuki.
Piston 2 tak:
FR 50 = 41 mm
RC 80 = 47 mm
FR 80 = 49 mm
A100 = 50 mm
RC 100 = 52.5 mm
Tornado GS = 54 mm
Crystal = 54 mm
Satria R = 56 mm
TS 125 = 56 mm
RGR = 61 mm
Piston 4 tak:
Nex = 51 mm
Let's = 51 mm
Spin = 53.5 mm
Skywave = 53.5 mm
Skydrive = 53.5 mm
Hayate = 53.5 mm
Titan = 51 mm
Smash = 53.5 mm
Arashi = 53.5 mm
Shogun 110 = 53.5 mm
Shogun 125 = 53.5 mm
Axelo = 53.5 mm
Shooter = 51 mm
Satria FU = 62 mm
Inazuma = 53.5 mm
Thunder 125 = 57 mm
Thunder 250 = 72 mm
== MOTOR YAMAHA ==
Berikut data diameter piston merek Yamaha.
Piston 2 tak:
U5 = 40 mm
AS3 Twin 125cc = 43 mm
V80 = 47 mm
Alfa = 50 mm
L2 Super = 52 mm
F1ZR = 52 mm
Y125 Z = 53.8 mm
RX S = 54 mm
YT 115 = 54 mm
Touch = 54 mm
YZ 125 = 54 mm
RX Z = 56 mm
RX King = 58 mm
TZM = 59 mm
YZ 250F = 77 mm
Piston 4 tak:
Lexam = 50 mm
Mio = 50 mm
Mio J = 50 mm
Mio GT = 50 mm
Nouvo = 50 mm
Fino = 50 mm
X-Ride = 50 mm
Xeon = 52.4 mm
Majesty 250 = 69 mm
Crypton = 49 mm
Jupiter = 49 mm
Jupiter Z = 51 mm
New Jupiter Z = 50 mm
Jupiter Z1 = 50 mm
Jupiter MX = 54 mm
Vega = 49 mm
New Vega R = 51 mm
Vega ZR = 50 mm
Vega RR = 50 mm
Force = 50 mm
Vixion = 57 mm
Byson = 58 mm
Scorpio = 70 mm
YZF R1 = 78 mm
== MOTOR MEREK LAIN ==
Berikut data diameter piston merk selain Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki (Selain Jepang).
Piston 4 tak:
Bajaj Pulsar 135 = 54 mm
Bajaj Pulsar 150 = 57 mm
Bajaj Pulsar 180 = 63.5 mm
Bajaj Discover 135 = 58 mm
Bajaj XCD 125 = 54 mm
Happy Faster = 47 mm
Happy Faster R = 50 mm
Happy Faster X = 50 mm
Happy Jet ZR = 50 mm
Happy Jet ZX = 50 mm
Happy Sporty R = 50 mm
Happy Swing R 125 = 52.25 mm
Happy Nexium = 65.5 mm
Happy Swift 200R =
TVS Victor = 51 mm
Moped Jialing = 50 mm
Jialing Evomatic 125 = 52.4 mm
Jialing Roda 3 150 & 200 = 63.5 mm
Kaisar Triseda Roda 3 = 62 mm
KTM Roda 3 Gajah 150 = 62 mm
Karya 150 Roda 3 = 62 mm
Karya 200 Roda 3= 63.5 mm
Minerva R 150 = 61 mm
Minerva MadAss 125 = 52.4 mm
Minerva X-Road = 61 mm
Minerva Supermoto 250 = 72.5 mm
Minerva Naked 250 = 72.5 mm
Minerva Megelli 250 = 77 mm

ARTIKEL SISTEM PENDINGIN

SISTEM PENDINGIN
(COOLING SYISTEM)
Panas yang dihasilkan mesin dari proses pembakaran menghasilkan panas yang terlalu tinggi (over heating) hal ini berisiko terjadinya pemuayan yang mengakibatkan mengecilnya lubang silinder dan membengkoknya kepala silindar (silinder head) tetapi mesin yang terlalu dingin bias mengurangi kemampuan bekerja mesin. Oleh karena itu mesin perlu dilengkapi system pemdingin yang menjaga suhu kerja mesin (ENGINE).
System pendingin pada Engine terbagi atas dua media :
  1. system pendingin udara
  2. system pendingin air
SISTEM PENDINGIN UDARA
(AIR COOLING SYSTEM)
Sistem pendingin udara terdiri sirif-sirif pendingin dan k
ipas pendingin (FAN). Cara kerja system pendingin ini sangat sederhana. Sirif-sirif pen
dingin dipasang pada blog silinder guna memindahkan panas dari blog silinder ke sirif-sirif pendingintersebut.
Cara Kerja Sistem Pendingin Udara
Ketika mesin dihidupkam kipas pendingin (FAN
) yan
g dipasang pada poros engkol (Crean shaft) ikut berputar, sehingga udara dihembuskan ke sirif-sirif pendingin. Sirkulasi udara pada sirif pendingin mengakibatkan panas terika oleh udara. Maka panas d
ari sirf-sirif pendingin berpindah ke udara bebas
SISTEM PENDINGIN AIR
(WATER COOLING SYSTEM)
Berdasarkan cara kerja system pendingin air dibedak
an menjadi
dua macam
  1. Sirkulasi Alami
  2. Sirkulasi Tekan
Sistem Pendingin Sir
kulasi Alami
Sistem pendingin ini bekerja berdasarkan mas
a jenis air air yang panas akan berada di atas dan air y
ang dingin akan berada di bawa.

Komponen Sistem pendingi air sirkulasi al
ami
  1. Radiator
  2. Waterjacket
  3. Housing
  4. Fan (kipas pendingin)
  5. Fan Belt (sabuk kipas pendingin)


Cara Kerja
Panas yang dihasilkan Blok silinder diserap oleh ai
r pendingin (Water Cooling) yang ada dalam water Jacket. Air yang panas akan mengalir ke bagian atas radiator dan mengalir melalui mantel (INTI RADIATOR) pendingin sehingga panas diserap oleh sir
kulasi udara yang dihasilkan kipas pendingin (FAN)
. Air tesebut mengalir ke bagian bawah radiator dan masuk kembali ke water Jacket.
Sistem Pendingi Air Sirkulasi Tekan
Komponen system pendingi air sirkulasi tekan
  1. Water Jacket
  2. thermostat
  3. fan (Kipas Pendingin)
  4. Radiator
  5. Tangki ekspansi
  6. Water Pomp
  7. Fan Belt
  8. Preser Cap (Tutup Raduator)
  9. Housing (Selang Karet)
  1. Water Jacket
Adalah tempat bersirkulasinya air pendingin dala
m mesin,water jacket terdapat di sekelilingblok silinder dan silinder head.

  1. Termostet
Berguna mengatur sirkulasi air guna mempercepat panc
apayan suhu kera dan menjaga suhu kerja mesin.
Gambar: Termostat
  1. Fan (Kipas Pendingin)

Berguna Mensirkulasikan Udara ke radiator.

  1. Radiator
Digunakan untuk mendinginkan water cooling (air pendingin)
Gambar : Radiator
  1. Tangki Ekspansi
Sebagai tempat penyimpanan air pendingin cadangan.
Gambar : Tangki Cadangan
  1. Water Pomp

Alat untuk memompa air pendingin /untuk mensirkulasikan air pendingin.
  1. Fan Belt
Digunakan Untuk Meneruskan Puataten dari Poros Engkol ke Kipas Pendingin dan Pompa air.
  1. Preser Cap

Berguna untuk menjaga kestabilan tekanan radiator dan mengatur keluar masuknya air pendingi dari Radiator ke Tangki Ekspansi.

  1. Housing (Selang Karet)
Selangkaret ini harus tahan panas dan kuat guna mengalirkan air pendingin dari water Jacket ke Radiator atau Sebaliknya.



Selasa, 16 Februari 2016

RUMUSAN JUPITER Z BEST TIME 8,2 DETIK

Rumus Yamaha Jupiter Z Dapat Best Time 8,2 Detik


Penulis : Candra
Foto : Candra

rumus Yamaha Jupiter Z dapat best time 8,2 detik
Rizky Faridianto bisa dibilang mekanik yang punya pemikiran pas untuk racikan Yamaha Jupiter Z milik M Priyo warga Kediri, Jawa Timur. Buktinya, lewat pembalap andalannya Ricko Bochel yang pakai rumus Yamaha Jupiter Z dapat best time 8,2 detik di semua sirkuit!
Sesekali, di salah satu event pernah menyentuh best time 8,1 detik. “Kuncinya hanya main di porting saja kok, bahan bakar yang diledakan harus seimbang supaya power bisa maksimal,” terang mekanik SJRT Ngeri Ngerong asal Kediri ini.
Tuh dia rumus Yamaha Jupiter Z dapat best time 8,2 detik. Bagian piston sengaja dijejali milik Kawahara Racing yang berdiameter 55,25 mm dengan dome disesuaikan untuk mengimbangi rasio kompresi mesin. Maka itu, bibir piston dibikin mendem sekitar 0,4 mm dari bibir liner. “Kepala silinder juga dipapas supaya lebih padat ketika bercampur dengan bensol dan udara yang dibakar,” jelasnya dengan menyebutkan lebar kubah head 41 mm.
Hasil konsultasi dengan Dodo pemilik Charlos Tech asal Solo, Jawa Tengah, ditentukan gigi rasio rumus Yamaha Jupiter Z dapat best time 8,2 detik dengan perpaduan Gigi I, 13/34. Lalu gigi II, 18/32. Gigi III, standar. Sedangkan gigi IV pakai 23/26 mata. Hasilnya, tiap perpindahan gigi selalu bertenaga. “Terakhir dengan perbandingan final gir set 13/33 mata, menjadikan kesempurnaan power dari bawah sampai atas,” terang mekanik yang juga pernah menjajal kelas Bracket 9 detik ini.
Bagian ini bisa dijadikan penentu tiap perpindahan gigi Jupiter 130 cc ini dengan pergantian kopling set. Termasuk, rumah kopling milik Suzuki Satria R yang diyakini bisa membuat kampas kopling lebih awet ketimbang pakai Suzuki FR. “Hanya mengubah bagian belakang rumah kopling saja, sedangkan gigi sekundernya masih pakai milik Jupiter. Hasilnya bisa dipakai sampai setengah tahun nih,” bangga warga Kediri ini. (www.motorplus-online.com)
Data Modifikasi :
Karburator : Keihin PWK 28
Pilot/ main jet    : 65/ 112
CDI  : Rextor Pro Drag
Knalpot   : AHRS F4 Karbon
Ban : Eat My Dust
Koil      : Yamaha YZ125
Magnet    : Yamaha Vega
Knalpot   : AHRS F4 Karbon

BEST TIME 2T

ManiakMotor – Sebelumnya selamat Tahun Baru 2015 brosist. Langsung baca dan semoga terhibur. Karbu PWK 28 pada Jupiter atau Jupie Uye sikit dimodifikasi. Bagian moncong karbunya dipotong, lalu dibentuk mirip velocity stack. Tujuannya udara segera ke venturi untuk menembak lebih cepat proses bahan bakar diolah jadi kabut.   
PWK 28 yang dimodif Bendol
Seperti itulah Rizki 'Bendol' Ferudianto yang mengorek Jupie Uye untuk diadu  dengan  Jupie Wijaya. Bicara Jupie sudah pastilah ikut Bebek TU 4T 130 cc. Tepatnya di acara  Old And New Dragbike 2014. Walau event ini berlangsung di Park Sirkuit Kenjeran, Surabaya Jatim pada Kamis 31 Desember 2014 itu berlangsung pagi sampai sore.
Jupie Wijaya mengandalkan tripel joki Dadank Japronk, Jhon PK dan Fandi Cuplis. Tiga nama yang ganteng-ganteng dan benar-benar berjiwa laki. Kan ikut drag bike resmi bro. Mainan pria sejati.
Sedang pasukan Uye dibela Alvan Cebonk, Adi S Tuyul, Arif Tijil, dan Agung Unyil. Empat anak muda yang engergik dengan tampan rupawan. Makanya kedua kubu sama-sama ngotot jadi juara di salah satu kelas bergengsi ini. Yang mencuat justru nama Unyil dan Cuplis. Maaf ini bukan acara anak-anak di Laptop si Unyil. Tapi memang nama keduanya begitu. Keduanya pun ketat pada catatan waktu.
Si Unyil hanya unggul 0,009 detik dari Cuplis. Tepatnya Unyil cetak 8,290 detik sedang Cuplis 8,299 detik, tipis memang!! “Perubahan karbu tadi harus menaikan main-jet dan pilot-jet. Sebab udara lebih cepat datangnya. Tapi secara persaingan, tak beda jauh dengan lawan. Lihat saja catatannya sangat tipis,” jelas Bendol yang menggunakan bahan bakar avgas pada Jupie-nya.
Cebonk yang diunggulkan dengan Jupi Uye nyatanya gagal. Terlihat ia kerepotan saat pindah dari gigi 1 ke-2. Roda depan si Cebonk kelamaan dan ketinggian ngangkatnya. “Apesnya moncong karbu tertutup kaki, karena kaki saya lepas dari pijakan,” kata Chebonk yang terpaksa mengendurkan gas untuk menurunkan posisi roda depan.
Sama juga dengan Japronk yang jadi ujung tombak Wijaya, terlalu nafsu di garis start akhirnya ya jump-start. Dan akhirnya posisi tercepat ketiga disikat Jhon Pk dengan time 8,331 detik. Hasil lengkapnya silakan klik Result. GS

Selasa, 09 Februari 2016

dragbike kebumen 2016


drag bike kebumen


gasspoll mumbul-mumbul